Telah lama ku sendiri, semenjak keputusanmu
meninggalkanku dan semua kenangan yang pernah terjadi di antara kita. Aku
hamper lupa kapan waktu persis kau benar-benar meninggalkanku? Karena sampai
saat ini bayangmu masih seutuhnya dalam ingatanku.
“Apa belum kau temukan pengganti dirinya?”,
begitu Tanya salah seorang sahabatku, sepertinya dia sedikit prihatin melihatku
yang setiap malam minggu seperti ini hanya ditemani laptop beserta modem untuk
internetan.
“Kenapa sih selalu pertanyaan itu yang
muncul? Suatu saat nanti pasti kan
kau dengar kabar bahagia dariku kok hehe”, semoga kata-kata itu mampu menghibur
sahabatku, tepatnya diriku sendiri.
“Lagian kamu itu udah kaya enggak ada
makhluk lain di dunia ini, setia banget sama dia padahal dianya udah entah ke
mana”, cibirnya, aku mengerti maksud dari perkataannya. Ia memintaku untuk
membuka hatiku untuk orang lain.
“Mau giamana lagi? Cintaku mentok di dia
Lan”, akhirnya aku hanya bisa pasrah menerima keadaan yang ada. “dia masih
menjadi cahaya malam yang indah yang menerangi gelapnya hatiku”, lanjutku dalam
hati sebab aku tidak mau julukan jones benar-benar melekat pada diriku seumur
hidup.
Kerap kali aku mengutuk diriku sendiri
karena masalah ini, masalah hati memang sulit dicerna dengan baik. Hari berganti
hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun pun mulai
berganti tahun seiring dengan jalannya waktu. Namun, aku masih berada di tempat
yang sama, jalan di tempat bersama kenangan itu.
“Andai kau tahu bahwa hanya kaulah yang ada
dalam relungku hingga saat ini, bahkan aku rela dijuluki ‘jomblo ngenes alias
jones’ oleh sahabat-sahabatku. Andai engkau tahu betapa aku merindukan setiap
detik bersamamu, setiap kali kau memanggilku dengan sebutan ‘manisku’. Andai
engkau tahu bahwa rasaku untukmu tak pernah sedikitpun berubah bahkan seujung
kuku sekalipun. Andai kau tahu tiada yang lain yang mampu membuatku benar-benar
merasakan cinta seperti ini, cinta sejati”, begitu hatiku mencurahkan apa yang
dirasakannya. Ia sepertinya mulai lelah.
Aku pun sadar sampai saat ini aku tak
pernah lelah untuk menunggunya, cintaku padanya teramat besar, sayangku telah
lekat padanya. Rasanya tak akan ada yang mampu mengubah perasaanku ini padamu
karena kau bukanlah sekadar indah bagiku. Kau tak akan terganti oleh siapapun
orangnya. Andai engkau tahu sebegini dalamnya cintaku padamu. Semoga kau
secepatnya menyadari itu wahai yang terindah.
Semoga kita dipertemukan kembali untuk
saling melengkapi.
KAHITNA - TAK KAN TERGANTI
KAHITNA - TAK KAN TERGANTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar