Rabu, 25 Desember 2013

Tips Menggemukkan Badan

Ada banyak orang yang mau menaikkan berat badan ada juga yang mau menurunkan berat badannya. Kebanyakan teman-teman gue yang dapat dikatakan langsing memilih untuk memiliki keinginan gemuk. Aneh. Ya ini aneh sekali, pasalnya gue yang gendut aja maunya kurus atau mungkin ini yang dimaksud teori manusia tidak pernah memiliki rasa puas? Selain itu cukup banyak pula yang selalu merasa dirinya gendut padahal tubuhnya dapat dikatakan ideal. Serba salah ya manusia itu.

Believe or not, I have been slim haha. Ya mungkin banyak dari elo pada yang enggak percaya sih kalau gue pernah seperti itu. No problem. Sekarang gue cuma mau kasih tahu tips-tips buat kalian yang mau gemukkin badan.

Untuk menjadi gemuk diperlukan faktor-faktor pendukung pastinya, ini faktor pendukung versi gue :
1. Turunan
Biasanya seseorang berpotensi gemuk karena ada turunannya, misalnya keluarga gue terdiri dari seorang ibu yang gemuk dan ayah yang tidak begitu gemuk. Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi pada si anak, gemuk atau tidak gemuk (sorry ya gue agak sensitif nulis kata kur*us).

2. Banyak Pikiran
Pernah denger kan ada yang mengatakan bahwa orang yang banyak pikiran bisa susah makan atau justru banyak makan, nah ini dia nih kadang yang banyak pikiran malah suka ngemil buat pengalih perhatiannya, sampai-sampai dia tidak sadar akibat perbuatannya itu. Iya angka di timbangannya jadi naik dan dia enggak sadar karena jarang menimbang atau enggak punya timbangan berat badan di rumah.

3. Takut Maag
Ini sih salah satu faktor gue gemuk juga karena dulunya gue punya penyakit maag dan gejala tifus yang artinya gue harus mengatur pola makan dan enggak boleh kecapekan, tapi sekarang? Gue capek-capek juga enggak apa-apa kok. Biar enggak maag maka pola makan lo harus teratur malah kadang kala bisa jadi kelebihan, nah kelebihan jadwal makan itu bisa bikin lo gemuk.

Oke, faktor pendukungnya tiga aja deh biar enggak kebanyakan, nah tips buat gemuk ya kaya yang di bawah ini:
1. Rajin Mengemil
2. Jangan suka menimbang berat badan
3. Penuhi setiap keinginan, misalnya lagi mau makan bakso yaudah dibeli baksonya
4. Kalau malam hari lapar, yaudah atuh makan jangan mikir dua kali
5. Misalnya semua hal di atas udah kamu lakukan dan ternyata enggak gemuk juga jangan kesel, itu artinya kamu harus bersyukur karena bisa menikmati makanan enak tanpa harus memikirkan berat badan naik karena tubuh kamu enggak memiliki potensi untuk gemuk.

Menurut gue sih syukuri apa yang ada dalam diri kita masing-masing, karena setiap manusia memiliki kelemahan dan kelebihannya sendiri-sendiri.

Jumat, 22 November 2013

Tahu Diri

Memandang langit senja yang menyemburatkan warna jingga khasnya, sepertinya di sana tenang tidak seperti di tempatku sekarang yang resah dan gelisah ditambah habis berpapasan dengan seseorang yang telah lama sengaja dijauhkan tak ingin bertemu. Melihat langit senja itu aku teringat sesuatu bahwa aku harus ke suatu tempat untuk berkonsultasi seputar masalah yang sedang kuhadapi saat ini.

Aku telah tiba di tempat yang ingin kutuju. Tak banyak berpikir aku langsung menanyakan hal-hal yang sudah membendung di kepalaku. "pernahkah kau jatuh cinta namun kau merasa itu adalah suatu keslahan?", tanyaku pada penghuni tempat itu.

"mengapa kau berpikir itu suatu kesalahan? Apa yang salah dengan teori cinta datang? Bahkan cinta tak pernah memilih kepada siapa ia akan menuju", jawabnya yang membuatku mengerutkan alis tak mengerti maksudnya.

"Kau tau aku menyukai seseorang, kau bayangkan saja sendiri bagaimana menjadi aku. Seseorang yang telah menyukai lawan jenisnya sejak awal pertemuan mereka bahkan di saat aku belum mengetahui namanya. Kurasa aku mulai gila", aku membenturkan kepalaku di lutut. Merasa frustasi dengan apa yang terjadi padaku.

"Apa kau yakin itu cinta? Lalu di mana letak kesalahannya jika memang kau jatuh cinta? Kurasa semua orang berhak mencintai dan dicintai", jawabnya.

"Aku mengerti, namun untuk meraih cinta itu kurasa teramat sulit bagiku. Aku bukanlah satu-satunya orang yang menyukai anak itu. Aku mematut diri di depan cermin kemudian aku menyadari bahwa tidak ada yang dapat kulakukan untuk dapat merebut hatinya. Paras, sudah pasti kalah jauh bila dibandingkan dengan yang lain yang juga menyukainya. Ah rasanya seperti pungguk merindukan bulan", kataku pesimis.

"Lalu kau ingin aku mengatakan apa? Memberi dukungan atau memintamu untuk berhenti mengejarnya?", kurasa ini bukanlah solusi.

"I need some solution for this problem. I think you can help me", jawabku sok inggris agar terdengar elegan.

"Kalau aku boleh memberi saran, aku akan memintamu untuk berhenti. Kau tak akan kuat menahan sakitnya patah hati. Lebih baik kau mundur sebelum bertanding, karena kau terlalu pesimis", ah aku tak mengerti

"Bagaimana kisahmu dengan dia? Sudah pernah bertemu lagi?", entah angin apa yang berhembus di otak sahabatku, tiba-tiba saja dia menanyai hal yang ingin kuhindari.

"Bertemu sih sudah padahal setiap hari aku mencoba menghindari pertemuan kami", jawabku. "Kemarin aku pergi ke suatu tempat dan berkonsultasi persoalan asmaraku ini. Dari sana aku mendapatkan pencerahan bahwa lebih baik aku mundur dari persaingan ini, persaingan mendapatkan hatinya", kulihat alis sahabatku mengerut tak mengerti dengan apa yang aku pikirkan.

"Tempat mana yang kau datangi?", tanyanya.

"Sebuah tempat yang dihuni seluruh perasaan manusia dan emosinya, tempat itu bernama hati", kali ini aku menjawabnya dengan tersenyum.

"Haha, kenapa kamu memilih untuk mundur? Ini namanya menyerah sebelum pertandingan dimulai", nasihatnya.

Aku sudah memikirkan kemungkinan terburuk bila persaingan ini tetap dilanjutkan. Cowok itu akan memilih satu di antara kami para penggemarnya dan menyakiti perasaan gadis lainnya yang tidak dipilih atau cowok itu tidak memilih siapa pun di antara kami.

"Aku sadar teman sainganku sangat menyukai dia bahkan dia sampai menangis ketika mendengar kabar cowok itu kecelakaan kecil. Aku tak sampai begitu, berarti perasaanku pada cowok itu belum sebesar perasaan gadis itu", dalam hati aku mengatakan bahwa sebenarnya aku takut menerima kenyataan karena aku tahu aku pasti ditolak karena tidak masuk kategori tipe gadis cowok itu lagipula aku masih memikirkan untuk meraih citaku yang lain.

"Sebagai sahabatmu aku hanya bisa mendukung penuh semua keputusanmu, semoga tidak ada penyesalan dalan setiap keputusan yang kamu ambil", katanya menutup introgasi hati hari itu.

Sabtu, 16 November 2013

Truth or Dare?

Pagi menjelang siang. Di waktu hampir tengah hari ini tiba-tiba keingetan lagi sama satu hal yang sebenarnya udah mau gue tulis dari beberapa hari yang lalu.

Tempo hari gue main tebak ayam, itu permainan yang menggunakan ibu jari terus kita tinggal tebak-tebak doang sampai menemukan siapa yang kalah. Nah, hukuman kali ini untuk yang kalah adalah memilih truth or dare.

Kalau disuruh milih truth or dare kalian pilih apa? Gue sih dare, alasannya bukan karena gue enggak suka ditanya-tanya atau mengakui sebuah kejujuran, melainkan gue emang lebih suka aja untuk ditantang. Selain itu gue juga berpikir kalau kita memilih truth pasti deh ditanyanya macem-macem dan yang nanya macem-macem biasanya temen deket yang biasa kita jadiin tempat curhat. Entah apa tujuannya, gue juga enggak mengerti.

Memilih dare berarti harus siap juga untuk diberi tantangan yang aneh-aneh. Waktu masih SMK gue pernah milih dare dan diberi tantangan untuk menggombali cowok-cowok di kelas. Waktu itu yang kena si sipit sama si ganteng.

Ini gombalan untuk si sipit:
A: pinjem kalkulator dong
B: *kasih kalkulator*
A; kok enggak ketahuan hasilnya ya?
B: emang ngitung apaan ca?
A: ngitung sejumlah apa cinta aku ke kamu, ternyata enggak terhitung
B: -,-

Dan kemudian ini untuk si ganteng:
A: hey, kamu mau sesuatu enggak?
B: apaan dulu?
A: *nyanyi* maukah kau tuk menjadi pilihanku menjadi yang terakhir dalam hidupku
B: yaduh kena deh gue digombalin.

Jujur aja kena dare kaya gitu aja malunya udah enggak ketulungan mana satu kelas tertuju semua ke gue saat itu, tapi itu tak kan terlupa deh.

Ada juga yang cerita ke gue kalau dia disuruh nembak cewek yang dia suka. Itu dare loh, jadi kalau ditolak ya gampang aja sih tinggal bilang "maaf ya, tadi gue kena dare". Dare itu lebih menantang daripada jujur-jujuran yang lambat laun juga akan terbongkar dengan sendirinya.

Nah temen main tebak ayam gue yang kalah dia lebih truth daripada dare katanya dia enggak mau disuruh aneh-aneh misalnya disuruh salaman sama semua orang yang lewat basement fakultas. Haha iya juga sih enggak ada angin enggak ada hujan, kenal enggak kenal masa disalamin semua udah kaya orang bener.

Buat kamu yang mampir ke blog ini cerita dong di kolom komentar apa yang kamu pilih (truth or dare) beserta alasannya. Hehe maaciw yang udah mampir :)

Kamis, 10 Oktober 2013

MaBa

Gimana sih rasanya udah jadi mahasiswa? Jawabannya adalah penuh konspirasi hati dan jadi mengerti labilisasi ekonomi serta mencoba melakukan kontroversi hati nurani.

Tadi gue ngetik apa deh? Mohon dimaklumkan ya sob, jadi seperti biasanya gue belum bisa tidur dan sebagai pengantar tidurnya gue akan mendongeng di blog pribadi, hitung-hitung sambil menyelam minum air gitu.

So, gimana nih rasanya jadi mahasiswa? Setelah gue jadi mahasiswa gue jadi tahu dan mengerti bahwa apa yabg ditulis oleh Arief Muhammad (@poconggg) dalam blogdetiknya adalah benar. Jadi mahasiswa itu bukan sekadar pergi ke kampus terus mejeng habis itu dapat pacar seperti yang ada di ftv atau sinetron.layar kaca Indonesia.

Mahasiswa enggak beda jauh sama pelajar, masih harus ngerjain tugas ini itu apalagi sekarang semua tugas seperti tugas pendidikan agama waktu di SMK. Maksudnya? Iya jadi tugas agama waktu di SMK selau diminta membuat makalah dan presentasi bedanya kalau dulu hanya agama sekarang semua pelajaran gitu.

Kalau dari sisi lingkungannya bagaimana nih? Pasti seru dong dapet teman dari luar Jakarta juga? Jawabannya iya seneng sih, tapi kalau lagi dimarahin sama orang luar Jakarta dan Jawa (misal: Sunda) paling cuma bisa bengong dan dengerin apa yang dia omong tanpa tahu maksudnya. Kaya bayi yang disuapin tanpa protes atau bertanya makanan apa yang dimasukkan ke perutnya melalui mulutnya.

Sebagai mahasiswa baru gue juga harus bisa beradaptasi dengan adanya perbedaan-perbedaan yang ada, harus tahan dengan asap rokok karena rata-rata temen cowok gue adalah perokok aktif, dan gue juga harus kebal dengan apa yang terlontar dari mulut orang-orang di sana.

Terkadang gue suka sebel dengan orang-orang yang berada di sekitar gue, mereka enteng banget mengatakan @#%&&*/ (disensor ceritanya kaya yang di tipi). Rasanya gue mau ambil cabe terus nyabein mulut-mulut yang omongannya kasar biar baik-baik aja yang keluar dari lidahnya. Sayangnya gue siapa? Cuma mahasiswa baru hah.

"Kamu adalah bagaimana lingkunganmu", membaca kalimat itu gue jadi mikir kalau nanti gue jadi kasar dan mudah berkata-kata kasar bagaimana? Kakak kelas yang tadinya enggak merokok aja bisa berubah jadi perokok karena lingkungan.

Emm tapi gue harus yakin kalau gue tetep bisa menjadi gue apa adanya. Segala sesuatu selalu ada pilihan tinggal tergantung kita mau pilih yang baik atau yang terbaik di kehidupan kita.

Udah dulu ah udah agak lama nih respon qwerty-nya hehe babay dan selamat malam semoga malam jumatmu menyenangkan :)

Sabtu, 21 September 2013

When You Want to KEPO

Lewat tengah malam begini masih enggak bisa tidur mungkin efek dari memegang ponsel dan membaca timeline terlalu lama.

Malam minggu ini cukup menyenangkan karaoke gratis bersama teman-teman apalagi pulangnya dianterin sama orang yang the best banget ah senangnya punya temen terbaik seperti dia :)

Sampai rumah seharusnya aku istirahat ini justru manteng di depan layar android my brother jadilah enggak bisa merem... Ya ya ya bukan itu poinnya, jadi sebenernya aku cuma mau cerita bagaimana rasanya menjadi orang kepo.

Menjadi orang kepo kadang kala menyenangkan karena bisa tahu berita-berita terupdate yang mungkin belum diketahui khalaak ramai, tapi tidak menutup kemungkinan akibat kepo yang sungguh terlalu dapat membuat hati panas karena tahu hal-hal yang seharusnya tak perlu kita tahu.

Misalnya kepoin timeline seseorang yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita, ya sangat erat. Dari timeline kita tahu apa kegiatan dia dan bagaimana kabarna sekarang, namun kadang kita merasa tak dianggap saat seseorang yang sangat kita percayai justru membohongi kita dan kia tahu itu semua lewat timeline atau stalking dari profil ke profil.

"Ajarin gue acting dong, gue mau menutupi banyak hal dari sahabat-sahabat gue. Ajarin pliss", hati aku teriak saat tahu ada seseorang yang teramat berarti ternyata tak menganggap kita cukup berarti.

Buat yang sering kepoin sesuatu mulai dari kegiatan sahabat, mencari info tertentu, atau kepoin hal-hal lain aku sarankan untuk menerima segala risiko yang menyertainya. Harus siap sakit hati membaca berita kurang berkenan atau tersenyum ketika membaca hal-hal yang menggelitik hati kita untuk bahagia dan tertawa.

Namanya kehidupan enggak ada yang bahagia terus atau kelabu terus pasti ada kelabu di tengah-tengah kebahagiaan atau sebaliknya. Oyasumiii minna-san~

Senin, 09 September 2013

App Blog

Jadi begini ceritanya.....
Waktu itu malam hari yang sunyi gue kepikiran untuk menjadi blogger yang aktif terlebih gue memegang dua blog sekaligus yang harus ada isinya agar lebih enak aja saat ada yang berkunjung. Ibarat rumah tuh udah ada televisinya, kulkasnya, dan elektronik lainnya yang membuat rumah itu manjadi ramai dan seru untuk terus menerus berada di dalamnya.

Karena pemikiran gue yang secara dadakn menyerbu gue itu akhirnya gue jalan-jalan ke App Store yang ada di android, niatnya mau shopping gitu deh. Gue langsung search aja "app blogger" ada beberapa aplikasi yang semuanya gue buta akan itu. Oke gue ngaku aja deh ya kalau sebenernya gue teramat gagap teknologi akan gadget-gadget beserta aplikasi di dalamnya.

Adik gue yang rela handphone-nya dititipkan ke tangan gue enggak tahu kalau gue mau download banyak gal, salah satunya adalah app blogger ini. Gue pelajari terlebih dahulu tutorial app blogger yang ikonnya huruf "B" warna orange baru didownload dan diinstal.

Setelah diinstal gue mencoba belajar membuat postingan plus mencari cara bagaimana kalau memosting dengan konten gambar di dalamnya, emm agak susah menggunakannya. Gue senang girang gitu saat ada app.blogger di andro adek gue udah memikirkan kalau setiap minggu gue akan membuat satu postingan.di blog gue dan satu postingan di blog SPACE. And then, saat gue mencoba menggunakannya dan berhasil. So? Di mana masalahnya????

Enggak ada masalah sih, terus kenapa blog lu masih sepi kaya kuburan hah? Itu dia masalahnya, waktu itu gue udah membuat draft postingan, tapi enggak gue simpen dan gue tinggalin pergi ke whatsapp dan bersenang-senang di sana, ketika gue kembali ke app blog ternyata postingan panjang yang udah gue buat dan hampir terselesaikan justru ilang.

Gue bete bro! Gue badmood, gue jadi males untuk melakukan postingan.melalui app blog. Aduh emang gue sensian sih ya hehe, FYI ini gue baru mulai mencoa lagi melakukan postingan dari app blog dan gue belum mengerti bagaimana cara meringkas tampilan isi blog di beranda seperti postingan sebelum-sebelumnya. Oke enggak apa-apa gue tetep kece kok. Namanya juga masih belajar ngeblog.

Yang penting sih kemalasan itu dibuang, kalau lo berharap tanpa melakukan seauatu lo enggak akan pernah mendapatkan apa yang lo harapkan. Kata orang sih begitu. Sekian.

Selasa, 27 Agustus 2013

Kekuatan Doa

Ternyata emang bener enggak ada usaha yang sia-sia mau berhasil atau gagal akan selalu ada hikmah terselip di antaranya. Kok tumben ya postingan awal gue kaya gitu? Ceritanya gue lagi mau berbagi kisah gue mendapatkan universitas negeri. Asik. Sebenernya enggak terlalu spesial sih karena gue masuk lewat jalur mandiri bukan lewat SBMPTN, tapi gue tetap bahagia dan katanya sih orang tua gue tetap senang karena biaya kuliah terjangkau. Alhamdulillah.

Em ada berapa cara untuk masuk ke universitas negeri? Banyak, tapi lo harus tahu dengan pasti infonya karena di setiap universitas verbeda kebijakannya. Kalau tempat gue ngampus ada banyak cara hanya saja kuota paling banyak ya lewat jalur mandiri, so lu tahu kan kenapa gue bilang enggak spesial? Ya karena itulah. Jalur yang gue tempuh hanya SBMPTN dan mandiri saja karena waktu SNMPTN ternyata gue enggak terdaftar, ya kalau pun kedaftar enggak keterima juga sih. Feeling.

Gue enggak ikut bimbingan belajar sebelumnya karena gue terlalu manja yang maunya dianterin ke tempat bimbel untuk daftar habis bagaimana dong gue pemalu kalau sama orang asing. Jangan dicontoh.
Selain itu gue juga mikir pasti ngeluarin duit lagi padahal saat itu kebutuhan gue juga banyak jadi enggak enak hati aja. Yah curhatnya kelamaan kan tuh, pokoknya gue ikut SBMPTN kan tuh terus di hari pertama gue ke kampus gue yg sekarang buat daftar bimbingan tes mandiri seenggaknya gue butuh persiapan. Terus persiapan buat SBMPTN gimana? Gue ngerusuhin teman-teman yang pastinya lebih pintar dari gue ditambah beberapa dari mereka mengikuti bimbingan belajar. Gue sering ke rumah Gina sebelum SBMPTN minta diajarin ini itu tapi gak nyangkut-nyangkut disuruh ngerjain soal malah bengong enggak bisa ngerjain. Maapkan aku Gin harus terbongkar di sini. Selain itu gue juga belajar sendiri dari buku-buku yang diberi pinjaman oleh Vira dan Venna. Ah baiknya mereka itu.

Oke SBMPTN berlalu gue enggak boleh berhenti belajar dulu karena masih ada ujian mandiri yang harus hadapi. Saat itu orang tua gue memiliki pikiran bahwa nanti gue akan masuk universitas negeri yang sekarang menerima gue menjadi mahasiswa barunya. Saat ujian mandiri telah terlewati dan pengumuman SBMPTN tiba.
"Maaf, anda tidak lulus SBMPTN", begitu kata-kata yang gue terima saat gue mengentri nomor ujian dan tanggal lahir. Padahal gue baru aja dapat kabar bahwa Gina masuk universitas impiannya yang mungkin menjadi universitas semua calon mahasiswa di Indonesia.

Setelah itu gue memperkuat doa agar gue keterima di jalur mandiri. Waktu itu bertepatan dengan bulan ramadhan dan gue selalu mencari tahu kapan saja waktu yang mustajab dan alhamdulillah doa gue terkabul. Sekarang gue percaya bahwa kekuatan doa begitu membantu.

Selasa, 13 Agustus 2013

Lempar Terima Kasih dan Maaf

Rasanya banyak sekali yang ingin gue ceritakan di sini tentang kebahagiaan, kegalauan, keindahan hidup, dan lain sebagainya. Tapi apa daya, acap kali gue kepikiran untuk membuat postingan keberadaan gue sedang tidak berada di depan laptop seperti sekarang. Giliran udah kaya sekarang nih di depan laptop bingung deh mau nulis apa haha dasar manusia. Udah nyoba sih untuk ditulis dulu di catatan telepon genggam, eh malah merasa enggak perlu untuk di share. Aish ada-ada saja ya.

Sekarang gue enggak tahu juga mau nulis apa kondisi gue lagi enggak stabil nih kadang suka galau sendiri, tapi kadang senyum-senyum sendiri, terserah deh kalau dibilang aneh ya. Basa-basi gue udah cukup belom? Udah ya oke gue masuk ke inti deh.

Postingan ini gue bikin khusus untuk seseorang di sana, seseorang yang membuat semangat gue terpacu. Gue enggak mau menyebut nama dia, tapi kita sebut saja sebagai DIA. *serius woy*. Kenapa gue mau berterima kasih sama dia? Karena ada banyak hal yang menjadi cerita di antara kami, dari dia gue belajar banyak hal yang sebelumnya cuma gue anggep remeh. Misalnya tujuan hidup, selama ini gue selalu jalani kehidupan gue mengalir adanya seperti mengerjakan PR di sekolah, enggak menaati aturan hehe, gue enggak mikirin untuk apa gue hidup, apa passion gue untuk masa depan, dan hal lainnya yang berhubungan dengan tujuan hidup. Akhirnya gue tersadar bahwa gue harus mulai memikirkan tujuan hidup gue itu apa kalau enggak mau masa depan gue lontang-lantung enggak jelas. Sepertinya gue mulai mendapat hidayah dan pencerahan melalui update-an status-status dia yang semakin dewasa dan bijak karena statusnya yang telah berubah dari siswa menjadi mahasiswa.

Selain itu gue juga mengucapkan terima kasih untuk dia karena sudah beberapa kali memberi semangat agar gue menjadi anak yang baik, penurut, dan juga rajin belajar. Rasanya gue seperti memiliki kakak, maklum deh anak sulung begini apalagi di silsilah keluarga gue termasuk anak yang paling tua (enggak memiliki kakak kandung dan juga kakak sepupu). Gue inget banget kata-kata dia "yang penting sekarang lo fokus UN dan SNMPTN", walaupun gue enggak ikut bimbingan belajar saat itu seperti teman-teman lainnya yang memiliki niat sama ingin masuk perguruan tinggi, namun gue seperti tersuntik semangat darinya.

Sabtu, 29 Juni 2013

10 Things I Hope from GagasMedia #unforgotTEN

  

 #NobarRefrain #unforgotTEN aduh kalau lihat kedua hashtag itu jadi inget waktu bela-belain jadi stalking para penulis plus @GagasMedia gara-gara mau dapetin tiket gratis hehe. Alhamdulillah waktu itu dapet juga, enggak nyangka penerbit ini baik banget semakin cinta deh sama kamu GagasMedia. Aku sering banget sih ikut kuis GagasMedia mulai dari peri buku di facebook sampai kuis-kuis di twitter, tapi sayang belum pernah menang sepertinya saya kurang kreatif hehe. But so far so fun :)

Senangnya sekali menang kuis bisa nonton bareng sama kru-kru GagasMedia dan tentunya para penulis yang bukunya lahir di GagasMedia, semoga menyusul deh. Aamiin :) 
Oh iya aku juga punya loh harapan-harapan untuk GagasMedia, semuanya tertuang di bawah ini ya.
  1. Pastinya berharap GagasMedia semakin sukses dengan menelurkan penulis berbakat. Untuk mencapai tahun ke-10 ini tentunya bukan hal yang mudah, pasti banyak juga rintangan yang dilalui para pejuang di GagasMedia. Kesuksesan-kesuksesan yang diraih selama ini semoga tetap lancar dan terus berkembang di tahun berikutnya dan tahun berikutnya. 
  2. Berharap semakin banyak event yang diadakan GagasMedia. Kenapa aku berharap seperti ini? Agar aku bisa terus mengikuti event-event yang diadakan oleh GagasMedia dan semakin dekat dengan GagasMedia #GagasAddict . 
  3. Semoga pada saat bookfair yang diadakan di Senayan pihak GagasMedia memberi diskon 30% ke atas seperti penerbit lain. Beberapa kali aku datang ke book fair dengan niat memborong buku-buku terbitan GagasMedia ternyata gagal karena uang yang dibawa hanya cukup membeli beberapa buku saja, diskonnya kurang Gas kalau cuma 10% #AkuCintaMurah hehe.
  4. Sering mengadakan lomba menulis cerpen maupun novel ini karena animo menulis mulai tersebar di mana-mana.
  5. Mengadakan pelatihan penulis untuk para pemula agar kami para pemula semakin percaya diri untuk mengirim naskah ke redaksimu GagasMedia tersayang.
  6. Mengizinkan para mahasiswa magang di kantor GagasMedia supaya tahu bagaimana keribetan di kantor penerbit hehe. Pasti banyak yang tertarik deh.
  7. Sering-sering mengadakan lomba menulisnya ya GagasMedia agar semakin dekat dengan #GagasAddict
  8. Semakin banyaknya film yang diangkat dari novel terbitan GagasMedia karena banyak sekali yang bagus seperti I For You karya Orizuka itu sungguh karya yang mengagumkan.
  9. Mengadakan tour bersama #GagasAddict lalu membuat novel bersama-sama pasti seru tuh #AkuAnakPetualang .
  10. Semoga GagasMedia mau menerbitkan naskah novelku suatu saat nanti. Aamiin. Semoga penerbit GagasMedia Go Internasional seperti Agnes Monica.
Semua harapan itu lahir dari hatiku terdalam loh GagasMedia tersayang. Oh iya satu lagi deh semoga Admin Gaul semakin disayang #GagasAddict sedunia ya :)
Gas, aku mau kasih lihat koleksi novelku nih yang ada di rumah. Memang enggak begitu banyak sih karena kebanyakan aku meminjam punya teman, tapi enggak apa-apa kan Gas kalau pinjam? Janji deh besok-besok borong yang banyak novel GagasMedia. Semakin jaya ya kamu di usia satu dekade ini. Love you so much.

Ini dia penampakkan GagasMedia di rumahku
The last sentences Happy 10th Anniversary for you GagasMedia. Be the best now and forever in heart's #GagasAddict :D

Dari hati yang terdalam,

Salah satu #GagasAddict

Ketika Gebetan Pergi

Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013



Di dalam kardus itu tersimpan semua cerita antara aku dan seseorang yang disebut mantan gebetan. Awal pertemuanku dengannya adalah saat aku bergabung di klub karate. Aku memanggilnya dengan sebutan 'senpai' karena dia memang seniorku, tingkatan sabuk sudah jelas aku dan dia sangat jauh begitu juga dengan tingkatan pendidikan kami. Aku yang saat itu masih SMP kelas 3 sedangkan dia seorang mahasiswa semester 6, aku tidak peduli akan perbedaan itu karena kupikir itu semua adalah hal yang wajar.

Rupanya aku mulai memiliki ketertarikan akan pancaran pesonanya, wajahnya yang super imut membuatku tak bisa berhenti tersenyum ketika berbicara dengannya, kebaikannya padaku membuat namanya melambung di hatiku. Aku sering bertukar cerita dengannya, aku mulai nyaman dengan kehadirannya di sisiku.

Saat aku ulang tahun dia memberi hadiah yang lucu. Boneka gajah duduk dengan alasan dia juga membeli sarung dengan merk itu, ada-ada saja memang pangeran itu bertingkah. Ulang tahun berikutnya aku diberi boneka panda dan barbie remaja yang berbaju cokelat (lihat gambar) alasan dia memberi keduanya karena menurutnya semenjak SMA aku memiliki lingkaran hitam di sekitar mata seperti panda dan boneka gadis remaja menunjukkan aku mulai tumbuh remaja dan berangkat dewasa.

Aku menceritakan padanya hobby baruku yang suka membaca novel. Pada saat kami sedang berjalan-jalan ke sebuah mall untuk membelikan hadiah adiknya yang berulangtahun aku minta diantarnya sekalian mampir ke toko buku, ketika aku tertarik pada satu novel dengan kegantengannya dia membayari novelku. Aku mulai terbang dan yakin dia memiliki rasa yang sama denganku. Pasti begitu!

Minyak wangi itu juga dibelikannya saat kami sedang berjalan ke toko dan aku mengucap "ah minyak wangiku habis", sama sekali tak ada niat memberi kode namun rupanya dia menganggap itu sebagai kode. Betapa perhatiannya aku sungguh tersanjung.
Beberapa bulan yang lalu aku mendapat sebuah undangan yang di dalamnya terdapat nama pangeranku dan juga nama gadis yang tak kukenal. Betapa sakitnya hati ini melihat dia mau menikah, lalu selama ini aku hanya kepedean kalau dia juga memiliki rasa yang sama?

"De, jangan lupa dateng ya. Kakak sangat mengharapkan kehadiranmu", begitu dia mengirimiku SMS. Ternyata selama ini aku hanya dianggap sebagai adik kecilnya? Harusnya aku memang tak memiliki rasa itu. Selamat menjalani kehidupan baru pangeran semoga kau bahagia. Barang-barang pemberian darinya ingin sekali kubakar, tapi tak mungkin karena aku akan kerepotan bila suatu saat merindukannya. Akhirnya kusimpan saja mereka di dalam kardus dan kutaruh di dekat tempat tidurku. Thank you my prince charming.

Kamis, 23 Mei 2013

Pengumuman UN 2013

Huaaaaaa akhirnya setelah berdag-dig-dug ria hari yang ditunggu pun tiba. Eh sebenarnya sih belom dateng tuh hari pas gue udah teriak-teriak di kamar sambil jejingkrakan kegirangan ampe bikin para tetangga kebangun dan terusik tidurnya (bercanda deng). Jadi hari ini dari pukul 20:00 gue udah anteng duduk manis di depan laptop alasan awalnya sih mau kirim e-mail terus niat kedua mau nulis, tapi akhirnya niat tinggallah niat. Emang sih jadi kirim e-mailnya nah kalo nulisnya? Yaudahlah niat kan juga dapet pahala hehe...

Jadi ada kabar gembira apa sih hari ini? Iya gini ceritanya tadi gue pantengin twitter kan sekalian nunggu pengumuman deh habisnya di twitter seru banget (buat di stalk) pada ngomongin tentang besok. Pada berharap "Lulus, cuma lulus yang gue mau sekarang, katakan LULUS pada pemerintah. DEMI TUHAN gue mau LULUS", ya beragam pinta dan harapan dicurahkan di twitter gue cuma retweet-in mereka aja biar ada apresiasi untuk mereka yang berharap hehe. Nah akhirnya waktu menunjukkan pukul 23:sekian - gue lupa menittannya- dan kata temen SMP gue yang bernama Wahyu situs smk jaksel udah bisa dibuka buat lihat nilai. Rasa penasaran yang begitu tinggi mendorong gue untuk meng-klik situs itu.

Masukkan nomor peserta dan password menggunakan tanggal lahir dd-mm-yy oke gue langsung aja masukkin nomor 04-020-021-4 dengan password 071294 dan jreng pas buka mata ah loading belom selesai. jreng buka mata lagi ya ampun belum juga. jreng ketiga banting juga nih kalo belom keluar. Pas udah keluar gue liatin dan gue cermatin satu persatu nilai gue.

ALHAMDULILLAH

ALHAMDULILLAH

sekali lagi gue bersorak ALHAMDULILLAH kalo ada toa mushalla gue pake juga tuh biar sekampung pada tahu kalau gue anak kelas 3 SMK yang masih gemeteran udah resmi lulus. Alhamdulillah.
Lihat nilai gue segini:
Hasil keringat sendiri lebih memuaskan


Pas gue teliti ada rasa kecewa terbersit dalam hati gue, akhirnya gue bertanya-tanya dan mengeluh dalam hati kenapa bahasa inggris gue begini gagal deh ke Amrik padahal rencananya gue mau menetap di sana (hoax). Gue jadi inget waktu SMP nilai bahasa inggris gue 7.4 dan saat SMK 7.8 kemajuan macam apa itu selama 3 tahun belajar cuma nambah 2 soal doang.

Karena kepercayaandiri gue yang begitu tinggi akhirnya gue bertanya sana-sini nilai temen-temen gue berapa. Asal tahu aja gue selalu kepo dengan hal-hal yang berhubungan dengan nilai apalagi nilai kelasan gue walaupun gue udah tahu sih apa yang akan terjadi selanjutnya. Apa hayo? Gue sedih, gue minder, gue ah gitulah.

Temen-temen gue banyak yang dapet kepala 9 sedangkan gue masih 8 walaupun nyaris 9 sih haha... Ternyata banyak juga yang perhatian sama gue, mereka menghibur gue dengan segala bentuk perhatian mereka. Mereka begitu baik sampai rasanya sedih kalau mengingat tinggal hitungan hari saja kami harus berpisah dan mengejar cita masing-masing. Menempuh tujuan hidup yang telah direncanakan masing-masing.

Awalnya gue mengeluh dengan hasil bahasa Inggris gue, tapi gue inget-inget lagi perjuangan buat dapetin semua ini begitu panjang harusnya gue bersyukur bukan mengeluh tak tahu terima kasih sudah diberi nikmat.

Curhatan dari palung hati yang paling dalam dan paling menukik tajam

Rabu, 02 Januari 2013

Car Free Night

Whoaaaa enggak terasa sudah tahun 2013 saja ya. Rasanya tuh baru kemarin gitu ketemu sama keluarga baru gue di SMK 8 , iya keluarga beru yang namanya Society People Of Accounting One. Ah, jadi inget suka duka bersama mereka.

Oke, tahun baru pada ke mana? Gue sih awalnya sama sekali enggak ada niatan buat ke mana-mana sampai akhirnya jadwal itu menghampiri gue dengan sendirinya. Oh iya udah pada buat resolusi? Emm, kalo gue sih enggak pernah bikin yang kaya gituan. Kayanya gue lebih suka menggunakan prinsip Just Let It Flow ya.

Gue tahu kok kalau Just Let It Flow itu sebenarnya enggak baik juga, kita terkesan enggak punya prinsip atau tujuan yang pasti. Jangan salah ya, gue dan semua orang di belahan dunia manapun tempat mereka berpijak pasti memiliki tujuan hidup baik tujuan secara singkat maupun perencanaan tujuan hidup yang sudah meluas hingga beberapa tahun ke depan.

Nah ya soal resolusi gue ngeliat banyak banget yang berharap bagaimana kehidupan mereka di tahun 2013 nantinya. Ada yang berharap lulus UN (dan gue mengamini dalam hati setiap membaca tulisan ini), ada yang berharap bahasa Inggrisnya lancar (gue turut menyumbang aamiin). Sampai-sampai ada juga yang permohonannya tidak wajar seperti "Semoga di tahun 2013 gue enggak jadi tuna asmara lagi", ya membaca itu gue ikutan berharap semoga dia enggak lupa jodoh udah ada yang ngatur.

Selain yang membuat resolusi tentu ada juga yang menegur, ya namanya juga hidup perbedaan itu biasa. Contohnya ini.


Sejauh Mana Cinta Barumu

"Sayang, kamu di mana?", tanya Egi pada kekasihnya. Egi menunggu kabar dari pacarnya itu, sedari tadi tidak ada satupun smsnya yang dibalas kekasihnya itu. Rasa cemas pun mulai melanda, hatinya gusar tidak terkira.

"Maaf sayang, aku lagi sama temanku", akhirnya suara yang ditunggu-tunggu itu hadir juga di telinga Egi. Selvi akhir-akhir ini seringkali membuat Egi khawatir dengan kepergiannya yang tanpa kabar.

Egi mengenal Selvi sudah cukup lama, sebelum mereka meresmikan hubungan mereka sebagai pacar mereka memang sudah mengenal satu sama lain terlebih mereka teman sejak jaman SMP. Egi telah lama memendam rasa itu kepada Selvi, hingga akhirnya di tahun kedua SMA mereka pun resmi berpacaran. Egi menunjukkan rasa sayangnya dengan perhatian dan rasa peduli yang tinggi terhadap Selvi.

Adakalanya Selvi merasa senang diperhatikan berlebih oleh Egi. Sewaktu Selvi sakit pun Egi rela menjenguknya walau hari itu sudah cukup malam, Egi memang cowok idaman. Namun entah apa yang salah dengan Selvi, sejak bertemu dengan Leo, teman satu ekskulnya di sekolah Selvi jadi lupa untuk memberi kabar pada Egi padahal ia tahu persis sikap Egi yang kelewat panikan. Selvi mulai sering mengabaikan sms yang masuk ke inboxnya ketika dia sedang bersama Leo.

Ada yang salah dengan hati Selvi, hatinya merasakan cinta...lagi. Rasa nyaman yang seharusnya ada saat berada di sisi Egi saja, kini berubah. Ia juga merasakan kenyamanan saat berada di sisi Leo. Leo merupakan sosok pria yang menyenangkna, ia mampu menghibur Selvi ketika Selvi murung karena masalah-masalah kehidupannya.

"Egi, aku mau minta maaf sama kamu", Selvi enggak tega harus membohongi Egi secara berkala dan juga membohongi hatinya.

"Kenapa minta maaf Sel?", Egi tahu pembicaraan ini jenis pembicaraan yang terlalu serius.

"Aku sudah berkhianat, aku mengkhianati cinta murni yang kau berikan. Aku pengkhianat cinta Gi, maafin aku kumohon. Aku memang tak mampu menjaga cinta suci ini", Air mata Selvi lamat-lamat jatuh membasahi pipinya.

"Apa yang kamu katakan Selvi? Apa yang kamu maksud? Aku sungguh tidak mengerti", Egi dengan perhatiannya menghapus air mata di pipi Selvi dengan kedua tangannya.

"Aku...aku jatuh cinta lagi", akhirnya kalimat itu mampu keluar juga dari bibir Selvi setelah sekian detik tercekat di tenggorokan.

Soundtrack : Ijinkan aku sekali saja rasakan cinta yang lain (She - Selingkuh Sekali Saja)

"Sudah kuduga, cinta memang begini suka seenaknya datang dan pergi ke hati kita", Egi sedikit membuat jarak dari Selvi. "Tidak ada yang salah dengan hal ini, terkadang cinta tak dapat ditebak apa maunya, kita yang sudah berupaya untuk menjaganya pun harus merasakan pahitnya kehilangan cinta"

"Maafin aku, aku rela bila kamu mau memutuskan hubungan kita detik ini juga", Selvi masih menunduk dan mulai pasrah karena kesalahannya.

"Enggak, aku mau melihat sejauh mana cintamu pada cowok itu akan bertahan", Egi sempat membiarkan beberapa detik sepi hingga akhirnya menemukan kalimat tersebut.

"Tapi aku enggak mau kamu semakin terluka"

"Itu sudah konsekuensiku memilihi jalan ini. silakan saja kau lanjutkan hubunganmu dengan pria baru itu, bila tiba saatnya ternyata hubungan kita tidak dapat dipertahankan aku rela kau bahagia dengannya", Selvi memeluk erat Egi dengan perasaan cinta tercampur rasa bersalahnya. Ini kisah cinta yang menyakitkan yang pernah dirasakan Selvi...juga Egi.