Senin, 17 September 2012

Tiada Arti

Lano, satu nama itu masih dalam ingatanku. Dia adalah bagian masa laluku, betapa kuingat saat-saat aku dan dia bersama-sama. Meski kuingat benar bagaimana kebersamaan kami, hanyalah kebersamaan yang (mungkin) tak berarti baginya. Aku mengingatnya selalu, bahkan seringkali aku menginginkan waktu berhenti sedetik saja ketika aku berhasil menangkap wajahnya persis di depan wajahku.

Dulu, adalah hal terindah yang kulalui bersamanya, namun masa lalu memang akan selalu di belakang dan tak akan pernah dapat kubawa ke depan bersama masa depan yang kuinginkan. Dia bahkan tak ingin melihatku lagi, sungguh berbanding terbalik denganku yang selalu merindukan kehadirannya.

Aku mencoba begitu keras untuk melupakannya, aku mencoba begitu keras untuk mengenyahkan bayangnya dari kepalaku, namun apa daya? Aku belum benar-benar mampu melakukan itu, walaupun banyak kata menyakitkan yang sengaja dilontarkannya untukku. Begitu menyakitkan.

"Mati aja Lo!", itu kalimat yang paling aku ingat ketika aku bermaksud meminta maaf padanya. Padahal aku sendiri tidak tahu persis apa salahku padanya, yang kutahu dia menganggapku terlalu bermasalah di kehidupannya untuk itu aku meminta maaf padanya.

Sekarang aku yakin sebesar apapun usahaku untuk mengubah masa lalu semuanya akan sia-sia saja. Masa lalu memang tidak akan bisa diperbaiki sekecil apapun itu. Ini semua telah berakhir, berhenti berharap untuk yang tidak pasti

LINKIN PARK - IN THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar