Kamis, 27 Desember 2012

Delapan Tahun Lalu

Delapan tahun sudah kejadian tsunami di Aceh, tapi itu masih terngiang dalam ingatan. Bagaimana tidak banyak sekali anak kecil kehilangan sanak saudaranya dalam peristiwa itu. Mereka yang kehilangan ibu sungguh sangat menyedihkan, anak-anak kecil itu masih memerlukan kasih sayang dari kedua orang tua mereka.

"Beginikah Allah SWT menunjukkan amarahnya?", aku masih ingat pertanyaan itu muncul dari mulut kecilku delapan tahun yang lalu. Saat itu aku masih duduk di bangku kelas empat SD. Awalnya aku tak mengerti mengapa tayangan di televisi tidak pernah berganti selalu menayangkan berita tentang tsunami. apa sih Tsunami itu?

Aku mencoba menanyakan ini pada temanku yang kebetulan memiliki keluarga di Aceh. "Tsunami adalah bencana yang mengerikan, tsunami dapat merenggut jutaan manusia, betapa garangnya tsunami itu", begitu jawabnya, ia mungkin masih sangat terpukul dengan tragedi itu.

#np -Sherina (Indonesia Menangis)

Aku ikut terenyuh saat mendengarkan lagu ini disenandungkan, mengapa Allah SWT begitu marah pada kami? Apakah kami sudah terlalu jauh melupakan-Nya hingga kami pantas menerima ini semua? Kasihan mereka yang kehilangan jejak keluarganya, bahkan sampai saat ini masih ada jasad yang tidak ditemukan. Delapan tahun sudah dan jasad itu tidak kunjung ketemu, alangkah dalamnya luka yang tertoreh. Semoga keluarga korban dapat dilapangkan dadanya.

Sekarang kami sadar, ini hanyalah sentilan kecil Allah SWT kepada kami umat manusia. Ini hanyalah sebagian kecil dari kuasa-Nya. Betapa lemahnya kami, betapa tidak ada apa-apanya kami bila dibandingkan dengan kekuasaan-Nya. Semoga tragedi ini bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga dijadikan pelajaran untuk manusia di muka bumi.

Aku percaya akan selalu ada hikmah dibalik kejadian, begitu pula dengan tragedi yang menggemparkan delapan tahun lalu. Pasti Allah SWT memiliki maksud tertentu mengirimkan tragedi itu, aku menangkap maksud itu agar kita semakin dekat dengan Allah SWT, lalu maksud apa yang kau tangkap melihat dan mengenang kejadian ini?

Surat untuk Mama

Mama adalah seseorang yang sangat istimewa yang pernah ada dalam hidup kita. Mama adalah seorang malaikat tanpa sayap yang dikirim Tuhan untuk menjaga kita, untuk memberikan pelajaran berharga dalam hidup kita. Mama betapa indah kalimat itu kita ucapkan untuk dia yang kita sayang. Untuk seseorang yang rela mengandung kita serta mengajari setiap detiknya.

Mama, aku yakin kau tahu betapa aku sangat menyayangimu. Aku tahu kau selalu mengirimkan doa untuk kebaikan hidupku setiap malammu. Aku juga yakin kau adalah wanita tersabar dalam dunia ini dalam menghadapi tingkah laku anakmu. Betapa seringnya aku melawanmu, bahkan hari ini bisa dikatakan aku membuatmu kesal. Setiap hari aku selalu membuatmu kesal dengan sifat pemalasku.

Kini kau sedang tidak enak badan, kini kau sedang sakit sedangkan aku hanya memperhatikanmu sebagian kecil saja mama. Sungguh perhatian yang tidak sebanding bila dibandingkan dengan apa yang pernah kau lakukan padaku. Sewaktu aku mengalami sakit bertahun-tahun yang lalu kau selalu ada untukku, kau rela menghabiskan seharian waktumu untuk memperhatikan apa yang kuperlukan, tapi hari ini? Sungguh aku anak yang kurang berbakti.

Mama, meski aku selalu begitu, berulang kali melakukan kesalahan kau tetaplah memaafkan aku. Engkau tetap menjadi malaikat pelindungku, kau tidak pernah bosan menasihatiku meski seringkali telah kukecewakan engkau.

"Lalu apa yang telah kuberikan untukmu mama?", hari ini aku terpikirkan hal itu, sungguh kusesali mengapa baru hari ini aku memikirkannya? Berapa kali telah kukecewakan engkau mama? Namun kau masih memberi senyum itu padaku, senyum lembut meneduhkan dan menenangkan hati.

Terima kasih mama atas segalanya, atas segala curahan kasih sayang yang telah kau berikan padaku dan adik kecilku. You're my everything. You're always the best in my heart, and you're the queen of my heart. You know it mam.

Mama, melalui diary online ini aku ingin mengatakan padamu bahwa aku selalu mencintaimu, meski seringkali aku berlaku kasar tanpa sengaja aku tetaplah anakmu yang selalu berusaha membuatmu bangga meski seringkali gagal. Perlu kau ketahui aku akan selalu menyayangimu kini hingga nanti aku menutup usia. I love you so much, mom.

#np - Boyz II Men - A Song For Mama

Minggu, 23 Desember 2012

Kamu; Kenangan Tentang Luka dan Cinta

-->
Penulis                 : Adeliany Azfar
Ukuran                 : 13 x 19 cm
Tebal                     : 396 halaman
Penerbit              : Bukune
ISBN                      : 602-220-052-0
Harga                    : Rp 42.000,-
Novel ini menceritakan tentang kerinduan dan luka yang mendalam, mengapa demikian? Rasa rindu itu ada sejak lama dimiliki oleh Kiran dan Park Jong Hyun. Mereka pernah bertemu sekali sewaktu mereka masih sama-sama kecil dan dari hal itu pula rindu itu datang.
Kiran kecil yang berantakan dan semrawut rela merubah penampilannya karena nasihat bocah laki-laki sok tahu itu, dari sanalah rasa cinta itu tumbuh di masing-masing hati mereka. Park Jong Hyun mengetahui nama Kiran, tapi tidak dengan Kiran. Bocah laki-laki itu tidak memberitahukan siapa namanya pun ketika Kiran sudah menanyakannya.
Adeliany menceritakan bagaimana takdir mempertemukan mereka lagi di negara yang dulu juga mempertemukan mereka berdua, Korea. di negara gingseng itu secara tidak mereka bertemu saat keduanya sedang terburu-buru. Ternyata setelah itu mereka dipertemukan kembali di rumah sakit, saat itu yang sakit adalah ayah dari Park Jong Hyun.
Ayahnya Park Jong Hyun rupanya kenal akrab dengan ayah Kiran, mereka adalah kakak beradik ketemu di panti asuhan. Hubungan mereka sangat dekat layaknya saudara kandung, dahulu sebelum mereka memiliki keluarga masing-masing mereka sepakat akan menjodohkan kedua anak mereka agar hubungan mereka resmi menjadi saudara.

Rabu, 19 Desember 2012

Oh Ternyata

Banyak sekali orang yang diciptakan dengan tampilan yang menarik. Contohnya Lian, bagi Shinta dia adalah cowok terperfek yang pernah dia temui. Ganteng? Iya, Keren? Banget malah, Jago olahraga, waktu main gitar juga ya ampun bikin hati Shinta enggak karuan lagi deh.

Suatu hari Shinta sudah sampai di tingkat penasarannya yang paling atas, dia bingung kenapa cowok itu enggak pernah mendekatinya. Padahal Shinta yakin dirinya cukup menarik, buktinya banyak kok cowok-cowok yang mencoba mencari celah untuk PDKT, tapi yang dimau Shinta cuma Lian seorang.

"Ya ampun, aku mau tampil baca puisi dan Lian nonton betapa deg-degannya", curhat Shinta pada Aya sahabat dekatnya.

"Jangan sampai salting (salah tingkah) mu jadi bumerang buat perform kelompok musikalisasimu ya", Aya mencoba memperingati.

Shinta mengangguk mantap, shinta memang cukup profesional dalam hal apapun termasuk hal menyembunyikan rasa salah tingkahnya. Menurut Shinta ini kesempatan yang baik, menunggu Lian bertindak rasanya terlalu lama, akhirnya Shinta berpikir untuk memberikan nomor teleponnya.

Shinta dan kelompoknya yang terdiri dari 2 cowok dan 3 cewek sukses membawakan musikalisasi puisinya. Lian pun terlihat puas dengan penampilan mereka, akhirnya Shinta semakin yakin bahwa Lian mulai tertarik dengan dirinya. Terbukti dia sering melempar senyum ke arahnya.

Shinta 
081514238xxxxx
Call Me Maybe

Baru selesai menulis dan ingin memberikan secarik kertas tersebut, Shinta harus patah hati karena ternyata Lian tertarik pada Roni, pemain keyboard yang berada dalam kelompoknya. Oh ternyata Shinta baru menyadari bahwa senyum yang dilempar tadi untuk Roni bukan untuknya, dan oh my God ternyata Lian memberi secarik kertas kepada Roni yang berisi nomor handphonenya.

Ini sudah tidak beres, bisa-bisanya orang sesempurna itu tetapi memiliki kelainan. Ini kesalahan terbesar yang dimiliki Shinta, menjadi secret admirer seseorang yang oh no!!! Langsung saja Shinta meremas kertas yang ada digenggamannya dan membuangnya secara otomatis ke tempat sampah terdekat. Shinta benar-benar merasa ill feel.


Relakan yang Telah Pergi

Putus adalah hal yang menyakitkan yang pernah ada dalam sejarah pacaran. Apalagi doi memilih jalan putus dengan alasan klise dan berbelit-belit. Riko terlanjur menyayangi seseorang bahkan saking sayangnya dia masih belum rela dengan hari resmi putusnya hubungannya dengan pacarnya.

"Aku mau putus sama kamu bukan karena aku enggak sayang lagi, tapi karena aku mau fokus", begitu ungkap perempuan itu, namun apa bukti nyatanya? Perempuan itu sekarang justru teramat dekat dengan seorang cowok yang juga dikenal Rio.

Awalnya Riko mencoba percaya dengan banyaknya alasan yang diutarakan Nana, namun melihat ini semuanya membuat hati Riko tercabik-cabik. Ia bukan lagi belum rela diputuskan secara sepihak, sekarang ia juga enggak rela kenapa harus ada kebohongan di ujung komitmen indah ini.

"Sudahlah, kau ini cowok mengapa kau terus meratap seperti ini? Semakin kau seperti ini semakin terlihat betapa lemahnya kau", kakak Riko dengan tegasnya memperingati adiknya yang mulai hilang akal dengan kegalauannya.

"Ku berlari kau terdiam ku menangis kau tersenyum", Riko bukannya berhenti meratap ia justru semakin bertambah galau dan ikutan menyanyi bersama suara mp3 yang sedang berputar.

"Riko, jangan sampai kamu depresi cuma gara-gara merasa terkhianati seperti ini", sekali lagi kakaknya menegur.

"Siapa yang depresi sih ka? Ogah juga depresi cuma gara-gara dia. Aku bahagia kok melihat dia dapat tersenyum bersama dengan orang yang dipilihnya sekarang, tapi kenapa harus dengan cara berkhianat seperti ini? Sepertinya memang perpisahan ini lebih baik daripada aku disakiti lebih lama, baiknya dia mau memikirkan hatiku segini jauhnya", Riko memang tersenyum namun dari matanya terlihat jelas kesedihan itu.

"Relakan dia pergi, percayalah Tuhan telah menyiapkan jodoh untukmu tentunya lebih baik dari dia", kakaknya mengelus bahu Riko pertanda prihatin dan memberi dukungan.

"Terima kasih ka, aku juga berusaha melupakan bahwa kita pernah bersama", Riko berusaha tegar.

"Jangan terlalu niat untuk melupakan karena itu tidak akan pernah terwujud, melupakan yang sesungguhnya adalah dengan tidak melupakan. Kalau bisa enggak pake niat melupakan sebelumnya", nasihat kakaknya dan Riko pun mengangguk paham.

Riko pun tersadar dengan sendirinya, walau masih sedikit galau tapi hari-harinya kini lebih berwarna setelah mengikuti saran dari kakaknya.

HARUS TERPISAH - CAKRA KHAN

Selasa, 04 Desember 2012

Gala Premier yang Oh No...

Bidadari-bidadari surga. Itu novel yang baru aja aku dapatkan ketika mengunjungi Indonesia Book Fair tanggal 25 November kemarin (hari terakhir loh). Seneng banget bisa dapet buku itu dengan diskon 30% dari harga aslinya, gimana enggak seneng ya orang naksirnya udah dari lama banget baru kesampean beli tuh buku. Entah magnet apa yang membuatku selalu terkagum-kagum dengan tulisan karya Tere Liye ini. Kalimat demi kalimat sungguh menggetarkan (sedikit mendramatisasi lah).

Beberapa hari setelah punya buku itu, aku bawa-bawa tuh buku ke sekolah. Kadang suka boring harus dengerin guru brevet yang pelajaran pajaknya enggak pernah nyangkut di otak (sepertinya otak saya gumoh bila memperhatikan pelajaran ini), alhasil saat pelajaran brevet berlangsung kubaca saja lembaran demi lembaran yang ada pada novel Bidadari-Bidadari Surga. Lama kelamaan ngantuk, bukan karena ceritanya bosenin, jujur ceritanya menarik banget. Terus yang bikin ngantuk? Itu kebawa suasana, suara guru brevet udah kaya orang nyanyi nina bobo. Lihat aja tuh temen-temenku banyak yang tidur dengan berbagai macam posisi.

Buku itu juga aku bawa pas ada acara peringatan Muharram di sekolah, abis suka bosen dengerin anak nasyid nyanyi hehe. Tapi ternyata anak nasyid enggak tampil yang tampil justru marawis, jadilah itu buku aku anggurin lagi. Tidak ingin melewatkan momen spesial ini akhirnya aku minta tolong teman untuk jepretin (baca: foto) aku bersama novel yang mantap ini.

 Lalu pas hari sabtunya seperti biasa ada LPPK web design di pagi hari dan seperti biasa pula, aku selalu meminjam hp teman yang pakai paket mau harian, mingguan, atau bulanan, pokoknya yang pakai paket langsung aku todong "Pake paket gak? pinjem dong", dan mereka pengertian banget selalu mengerti apa mauku. How sweet you are my friend!