Selasa, 27 Agustus 2013

Kekuatan Doa

Ternyata emang bener enggak ada usaha yang sia-sia mau berhasil atau gagal akan selalu ada hikmah terselip di antaranya. Kok tumben ya postingan awal gue kaya gitu? Ceritanya gue lagi mau berbagi kisah gue mendapatkan universitas negeri. Asik. Sebenernya enggak terlalu spesial sih karena gue masuk lewat jalur mandiri bukan lewat SBMPTN, tapi gue tetap bahagia dan katanya sih orang tua gue tetap senang karena biaya kuliah terjangkau. Alhamdulillah.

Em ada berapa cara untuk masuk ke universitas negeri? Banyak, tapi lo harus tahu dengan pasti infonya karena di setiap universitas verbeda kebijakannya. Kalau tempat gue ngampus ada banyak cara hanya saja kuota paling banyak ya lewat jalur mandiri, so lu tahu kan kenapa gue bilang enggak spesial? Ya karena itulah. Jalur yang gue tempuh hanya SBMPTN dan mandiri saja karena waktu SNMPTN ternyata gue enggak terdaftar, ya kalau pun kedaftar enggak keterima juga sih. Feeling.

Gue enggak ikut bimbingan belajar sebelumnya karena gue terlalu manja yang maunya dianterin ke tempat bimbel untuk daftar habis bagaimana dong gue pemalu kalau sama orang asing. Jangan dicontoh.
Selain itu gue juga mikir pasti ngeluarin duit lagi padahal saat itu kebutuhan gue juga banyak jadi enggak enak hati aja. Yah curhatnya kelamaan kan tuh, pokoknya gue ikut SBMPTN kan tuh terus di hari pertama gue ke kampus gue yg sekarang buat daftar bimbingan tes mandiri seenggaknya gue butuh persiapan. Terus persiapan buat SBMPTN gimana? Gue ngerusuhin teman-teman yang pastinya lebih pintar dari gue ditambah beberapa dari mereka mengikuti bimbingan belajar. Gue sering ke rumah Gina sebelum SBMPTN minta diajarin ini itu tapi gak nyangkut-nyangkut disuruh ngerjain soal malah bengong enggak bisa ngerjain. Maapkan aku Gin harus terbongkar di sini. Selain itu gue juga belajar sendiri dari buku-buku yang diberi pinjaman oleh Vira dan Venna. Ah baiknya mereka itu.

Oke SBMPTN berlalu gue enggak boleh berhenti belajar dulu karena masih ada ujian mandiri yang harus hadapi. Saat itu orang tua gue memiliki pikiran bahwa nanti gue akan masuk universitas negeri yang sekarang menerima gue menjadi mahasiswa barunya. Saat ujian mandiri telah terlewati dan pengumuman SBMPTN tiba.
"Maaf, anda tidak lulus SBMPTN", begitu kata-kata yang gue terima saat gue mengentri nomor ujian dan tanggal lahir. Padahal gue baru aja dapat kabar bahwa Gina masuk universitas impiannya yang mungkin menjadi universitas semua calon mahasiswa di Indonesia.

Setelah itu gue memperkuat doa agar gue keterima di jalur mandiri. Waktu itu bertepatan dengan bulan ramadhan dan gue selalu mencari tahu kapan saja waktu yang mustajab dan alhamdulillah doa gue terkabul. Sekarang gue percaya bahwa kekuatan doa begitu membantu.

Selasa, 13 Agustus 2013

Lempar Terima Kasih dan Maaf

Rasanya banyak sekali yang ingin gue ceritakan di sini tentang kebahagiaan, kegalauan, keindahan hidup, dan lain sebagainya. Tapi apa daya, acap kali gue kepikiran untuk membuat postingan keberadaan gue sedang tidak berada di depan laptop seperti sekarang. Giliran udah kaya sekarang nih di depan laptop bingung deh mau nulis apa haha dasar manusia. Udah nyoba sih untuk ditulis dulu di catatan telepon genggam, eh malah merasa enggak perlu untuk di share. Aish ada-ada saja ya.

Sekarang gue enggak tahu juga mau nulis apa kondisi gue lagi enggak stabil nih kadang suka galau sendiri, tapi kadang senyum-senyum sendiri, terserah deh kalau dibilang aneh ya. Basa-basi gue udah cukup belom? Udah ya oke gue masuk ke inti deh.

Postingan ini gue bikin khusus untuk seseorang di sana, seseorang yang membuat semangat gue terpacu. Gue enggak mau menyebut nama dia, tapi kita sebut saja sebagai DIA. *serius woy*. Kenapa gue mau berterima kasih sama dia? Karena ada banyak hal yang menjadi cerita di antara kami, dari dia gue belajar banyak hal yang sebelumnya cuma gue anggep remeh. Misalnya tujuan hidup, selama ini gue selalu jalani kehidupan gue mengalir adanya seperti mengerjakan PR di sekolah, enggak menaati aturan hehe, gue enggak mikirin untuk apa gue hidup, apa passion gue untuk masa depan, dan hal lainnya yang berhubungan dengan tujuan hidup. Akhirnya gue tersadar bahwa gue harus mulai memikirkan tujuan hidup gue itu apa kalau enggak mau masa depan gue lontang-lantung enggak jelas. Sepertinya gue mulai mendapat hidayah dan pencerahan melalui update-an status-status dia yang semakin dewasa dan bijak karena statusnya yang telah berubah dari siswa menjadi mahasiswa.

Selain itu gue juga mengucapkan terima kasih untuk dia karena sudah beberapa kali memberi semangat agar gue menjadi anak yang baik, penurut, dan juga rajin belajar. Rasanya gue seperti memiliki kakak, maklum deh anak sulung begini apalagi di silsilah keluarga gue termasuk anak yang paling tua (enggak memiliki kakak kandung dan juga kakak sepupu). Gue inget banget kata-kata dia "yang penting sekarang lo fokus UN dan SNMPTN", walaupun gue enggak ikut bimbingan belajar saat itu seperti teman-teman lainnya yang memiliki niat sama ingin masuk perguruan tinggi, namun gue seperti tersuntik semangat darinya.