Rabu, 13 Juni 2012

9 Summers 10 Autumns

Awal lihat buku ini mejeng di Gramedia entah kenapa saya sudah merasa tertarik, mungkin karena melihat cover-nya yang bagus banget (menurutku loh ya, entah gimana kalau menurut kalian). Tapi harga yang tertempel OMG itu tak cukup dengan ketebalan isi dompetku. Guru Agama di sekolah menyarankan untuk membaca buku ini. Wah kalau guru yang satu itu udah kasih saran sepertinya isi buku berkualitas tuh (secara guru agama dan editor yang kasih saran).

Alah rempong deh banyak basa basinya. Oke sekarang gini deh ya, jadi sebenarnya saya tuh mau cerita sedikit tentang isi buku ini. Iya benar saya sudah baca, saya sudah membeli buku ini dengan kocek saya sendiri loh (Penting banget!).

Karya Iwan Setyawan ini merupakan kisah nyata. Di dalam cerita, semua kisahnya itu ia ceritakan kembali kepada sahabat kecilnya yang selalu mengenakan seragam merah putih. Sepertinya anak kecil itu mengenal betul siapa Iwan. Iwan hanyalah seorang anak supir angkot. Ayahnya bekerja sebagai supir angkot sudah selama 36 tahun. Semua orang disekitarnya adalah inspirasi bagi Iwan.

Ayah dan Ibunya sudah pasti sangat menginsipirasinya dalam menjalani kehidupan. Ia hidup bersama kedua orang tua serta kakek neneknya dalam keadaan sangat sederhana. Tidak ada mainan ketika ia kecil, hanya buku-bukulah yang menjadi mainannya saat itu. Iwan bahkan tak segan-segan memelototi tamu-tamunya yang sudah cukup lama berada di rumahnya karena baginya mereka itu mengambil tempat bermainnya bersama kakak dan adiknya.

Mbak Isa kakak pertamanya memiliki tulisan yang indah, ia yang rela mengalah untuk menunda kuliah demi mba Inan (kakak kedua Iwan). Kedua adiknya juga begitu berarti di kehidupannya. Masih banyak lagi di sekitar Iwan yang memiliki peran penting di kehidupannya. Iwan mendapat IP 3,75 tertinggi di IPB saat itu, sungguh prestasi luar biasa. Dengan hal ini Iwan dapat membuktikan bahwa siapa saja dan dari kalangan mana saja orang itu berasal asal ada kemauan, tekad, dan kerja keras bisa berprestasi.

Setelah kuliah, Iwan mencoba untuk bekerja, akhirnya setelah melamar sana-sini diterimalah dia di salah satu perusahaan yang terletak di jajaran jalan Sudirman. Ketika ia pindah kerja ke Danareksa, Mba Ati memberitahunya sesuatu. Sesuatu ini yang pada akhirnya membawanya ke tempat yang belum pernah ia impikan sebelumnya. Bagaimana jalan cerita selengkapnya? Silakan kalian membacanya. Mana seru kalau diceritain semuanya di sini hehe.