Sabtu, 29 Juni 2013

Ketika Gebetan Pergi

Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013



Di dalam kardus itu tersimpan semua cerita antara aku dan seseorang yang disebut mantan gebetan. Awal pertemuanku dengannya adalah saat aku bergabung di klub karate. Aku memanggilnya dengan sebutan 'senpai' karena dia memang seniorku, tingkatan sabuk sudah jelas aku dan dia sangat jauh begitu juga dengan tingkatan pendidikan kami. Aku yang saat itu masih SMP kelas 3 sedangkan dia seorang mahasiswa semester 6, aku tidak peduli akan perbedaan itu karena kupikir itu semua adalah hal yang wajar.

Rupanya aku mulai memiliki ketertarikan akan pancaran pesonanya, wajahnya yang super imut membuatku tak bisa berhenti tersenyum ketika berbicara dengannya, kebaikannya padaku membuat namanya melambung di hatiku. Aku sering bertukar cerita dengannya, aku mulai nyaman dengan kehadirannya di sisiku.

Saat aku ulang tahun dia memberi hadiah yang lucu. Boneka gajah duduk dengan alasan dia juga membeli sarung dengan merk itu, ada-ada saja memang pangeran itu bertingkah. Ulang tahun berikutnya aku diberi boneka panda dan barbie remaja yang berbaju cokelat (lihat gambar) alasan dia memberi keduanya karena menurutnya semenjak SMA aku memiliki lingkaran hitam di sekitar mata seperti panda dan boneka gadis remaja menunjukkan aku mulai tumbuh remaja dan berangkat dewasa.

Aku menceritakan padanya hobby baruku yang suka membaca novel. Pada saat kami sedang berjalan-jalan ke sebuah mall untuk membelikan hadiah adiknya yang berulangtahun aku minta diantarnya sekalian mampir ke toko buku, ketika aku tertarik pada satu novel dengan kegantengannya dia membayari novelku. Aku mulai terbang dan yakin dia memiliki rasa yang sama denganku. Pasti begitu!

Minyak wangi itu juga dibelikannya saat kami sedang berjalan ke toko dan aku mengucap "ah minyak wangiku habis", sama sekali tak ada niat memberi kode namun rupanya dia menganggap itu sebagai kode. Betapa perhatiannya aku sungguh tersanjung.
Beberapa bulan yang lalu aku mendapat sebuah undangan yang di dalamnya terdapat nama pangeranku dan juga nama gadis yang tak kukenal. Betapa sakitnya hati ini melihat dia mau menikah, lalu selama ini aku hanya kepedean kalau dia juga memiliki rasa yang sama?

"De, jangan lupa dateng ya. Kakak sangat mengharapkan kehadiranmu", begitu dia mengirimiku SMS. Ternyata selama ini aku hanya dianggap sebagai adik kecilnya? Harusnya aku memang tak memiliki rasa itu. Selamat menjalani kehidupan baru pangeran semoga kau bahagia. Barang-barang pemberian darinya ingin sekali kubakar, tapi tak mungkin karena aku akan kerepotan bila suatu saat merindukannya. Akhirnya kusimpan saja mereka di dalam kardus dan kutaruh di dekat tempat tidurku. Thank you my prince charming.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar