Jumat, 08 Agustus 2014

Bicara Pada Angin

Angin, bolehkah aku mendekatimu?
Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Bisakah kau sampaikan salamku pada mereka yang dulu pernah dekat denganku. Siapa pun itu, katakan pada mereka aku merindukan kehadiran mereka yang mengisi hari-hariku.

Angin, sejujurnya aku bingung hal apa tang sedang kuinginkan. Hanya saja kenangan-kenangan tentang mereka selalu terngiang di pikiranku. Aku sungguh menginginkan apa yang terputar di kepalaku terjadi lagi. Obrolan tidak penting dari mereka, ucapan basa-basi dari mereka, suara mereka, semua hal tentang mereka sungguh aku merindukannya.

Angin, mengapa kau diam saja? Tidak maukah kau membantuku? Atau permintaanku terlalu sulit? Baiklah kalau terlalu sulit, bisakah kau berhembus saja di pikiranku? Sapu segala kenangan mereka dengan hembusanmu itu karena aku mulai jenuh disinggahi kenangan tentang mereka.

Kau masih terdiam, lalu perlahan kau berhembus ke arahku, berputar-putr di telingaku seperti akan mengatakan sesuatu.

"Aku tidak harus menuruti maumu kan? Kau yang mengatakan sendiri menghapus kenangan bukanlah hal yang baik karena setiap kenangan adalah pembelajaran. Apakah kau mulai lupa?"

Aku tidak lupa wahai angin, hanya saja aku jenuh. Ah bagaimana aku harus mengungkapkannya? Aku merindukan mereka di situasi yang belum tentu mereka merasakan itu.

"Lebih baik kau berdoa untuk mereka, doakan mereka agar kehidupan mereka dari hari ke hari semakin baik, semakin sukses, dan tentunya bahagia. Mendoakan jauh lebih baik daripada berpikir untuk melupakan, bersyukurlah masih ada kenangan yang mau singgah di pikiranmu"

Jadi menurutmu mendoakan mereka adalah hal terbaik, angin?

"Lebih baik daripada kau terus menerus merasa gelisah, gundah, dan gulana seperti sekarang ini. Mengingat Allah SWT hal terbaik yang dilakukan kita sebagai makhluk"

Baiklah, terima kasih wahai angin.

"Terima kasih untuk apa? Bahkan aku tak memberimu uang sesikit pun. Nasihat itu sebenarnya ada di lubuk hatimu paling dalam. Aku hanya sekadar menyadarkanmu melalui hembusanku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar